Saturday, January 17, 2009

Curhat Antarkeluarga, Solusi Pecahkan Konflik


Curhat Antarkeluarga, Solusi Pecahkan Konflik



MERAJUT kasih dengan pasangan dalam kehidupan mahligai rumah tangga bukan hal yang sulit. Bahkan, bisa dibilang semudah menelan seteguk air. Namun yang susah adalah menjaga komitmen tersebut tetap berada pada jalurnya. Yaitu menjaga agar ikatan rumah tangga tidak mencederai komitmen yang sudah dibuat.

Salah satu kunci sukses untuk menjaga keharmonisan rumah tangga tersebut ialah dengan membentuk komunikasi efektif. Karena komunikasi merupakan denyutnya pernikahan. Dengan adanya komunikasi yang terbuka, akan membuat hubungan suami istri selalu termonitor. Pun demikian yang dilakukan oleh Shahnaz Haque.

None Jakarta 1993 yang kini kerap mengudara sebagai penyiar radio Delta FM di Jakarta ini memelihara keharmonisan rumah tangganya dengan selalu berkomunikasi dengan suami tercinta, Gilang Ramadhan.

"Memang sepertinya klise kalau komunikasi memegang peranan penting. Tapi, memang demikian adanya. Hanya saja, kami selalu menerapkan komunikasi yang tidak bermakna sebagai laporan saja. Dengan saling mengucapkan terima kasih untuk sesuatu hal yang menyenangkan itu bagus. Contohnya pasutri itu kan pasti akan melakukan hubungan seks, kalau sudah dilakukan maka jangan enggan untuk mengucap terima kasih. Ini berlaku untuk kedua belah pihak," kata wanita yang akrab disapa Naz saat ditemui okezone di Hotel Gran Melia beberapa waktu lalu.

Tak hanya menerapkan komunikasi, permasalahan yang ada dalam rumah tangganya pun selalu diselesaikan dengan baik. "Kalau ada masalah selesaikan saat itu juga, jangan ditunda-tunda. Cari solusinya, kalaupun tidak ada solusi, nafas dulu, jangan dipaksakan," beber ibunda tiga orang putri; Pruistin Aisha, Charlotte Fatima, dan Mieke Namira itu.

Bahkan untuk menyelesaikan masalah, wanita yang menikah 5 Mei 2001 ini, tak segan untuk mengadu pada keluarga besar Gilang.

"Kalau ada konflik dengan pasangan kita jangan pernah mengadukan hal itu ke keluarga sendiri. Karena kalau kita mengadu pada keluarga sendiri, konflik itu bukannya reda malah semakin besar. Justru kalau ada konflik kami selalu mengobrolkan hal itu kepada keluarga pasangan masing-masing, karena keluarganya yang lebih memahami dan kenal pribadi pasangan sejak lahir," tuturnya.

Naz melanjutkan, kebanyakan konflik yang ada dalam suatu keluarga tidak cepat selesai karena pasutri sering menceritakan kepada keluarga masing-masing. Padahal menerapkan hal itu hanya akan membuat masalah yang ada selesai, namun sakit hati keluarga belum selesai. Sebab masalah yang ada akan semakin besar, yang dipicu oleh merebaknya konflik akibat terlibatnya keluarga besar.

"Kami berdua sudah yatim piatu, jadi kalau ada konflik saya biasanya curhat ke kakaknya Gilang yaitu Gumilang. Jadi kalau Gilang sudah benci banget dengan beberapa kelakuan saya, dia bicaranya sama Marissa dan Soraya Haque. Demikian pula sebaliknya. Gumilang biasanya kasih tahu ini dan itunya. Budaya seperti ini diketahui dari ibu bapakku dan itu terjadi pada kakak-kakak saya juga, makanya aman," jelasnya panjang lebar.

Tak hanya sebatas memecahkan konflik bersama, kunci sukses utama untuk membuat hubungan rumah tangga kian harmonis adalah dengan meluangkan waktu hanya untuk pasangan.

"Bila situasi sudah mulai terasa jenuh, coba lakukan kegiatan tanpa melibatkan anak-anak. Tidak usah keluar kota tapi hanya makan bubur ayam Wiwied di Fatmawati sambil ngobrol dan tidak gengsi untuk meminta maaf sering kami terapkan," ucap wanita 34 tahun yang telah melakukan sterilisasi itu.

Masih menurut Naz, argue, sah-sah saja terjadi dalam hubungan rumah tangga karena merupakan proses mencapai suatu penyesuaian. Dan itu pasti ada solusinya dan resolusinya akan muncul. Tetapi yang tidak boleh adalah fighting yang merupakan buntutnya argue.

"Terjadinya fighting dipicu dari tidak tahu untuk berbuat apa lagi, maka terlontarlah kalimat-kalimat yang tidak pantas. Tetapi kalau argue kan kita harus bicara yang lebih masuk akal untuk mencari jalan tengah tuntaskan masalah. Nah kalau sudah begini, biasanya saya sembahyang. Karena yang punya hati pasangan kita adalah Tuhan. Jadi Tuhan yang paling bisa membolak-balikkan hati orang, saya percaya yang itu," tukasnya.

http://www.dechacare.com


Ciri-ciri-si-dia-mungkin-berselingkuh

situs-porno-dan-kesehatan-mental

perselingkuhan

reaksi-emosi-yg-muncul-akibat-perselingkuhan

kapan-pria-menyeleweng-dan-kapan-pria-setia

curhat-antar-keluarga-solusi-pecahkan-konflik

pria-genit-itu-tanda-tandanya

data pengunjung angga chen

Pharmacy Directory
Pharmacy Directory